287 total views, 38 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hasanuddin Mas’ud bersama jajaran Komisi III, menggelar audiensi dengan Forum Peduli Masyarakat Mahakam Ulu (Mahulu), membahas masalah keterisolasian dan keterbelakangan pembangunan di kabupaten termuda Kaltim itu.
Dalam kesempatan itu disepakati bahwa DPRD Kaltim segera mendorong penandatanganan MoU dengan Forum Peduli Mahulu, sebagai dasar formal untuk mengawal pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
DPRD akan mengawal aspirasi masyarakat Mahulu lewat MoU Strategis. Legislator juga akan memperkuat sinergisitas dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik di Mahulu.
“Kami tidak ingin Mahulu hanya jadi penonton di rumah sendiri. Ini saatnya keadilan pembangunan benar-benar diwujudkan,” kata Hasanuddin.
Dalam pertemuan yang digelar di Gedung E DPRD Kaltim, Rabu (28/5/2025) ini, perwakilan Forum Mahulu mengeluhkan minimnya fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga tidak stabilnya pasokan listrik yang menjadi kebutuhan pokok warga, padahal itu merupakan layanan dasar yang harus dipenuhi.
Hasanuddin mengakui bahwa kondisi Mahulu masih sangat memprihatinkan, meski kabupaten yang berbatasan darat dengan Malaysia bagian timur tersebut menyimpan potensi ekonomi dari sektor tambang dan perkebunan.
Sayangnya, industri padat modal tersebut tidak mampu menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan, sehingga perlu perhatian dari semua pihak mulai pusat, provinsi, terlebih kabupaten itu sendiri.
“Kami melihat banyak keuntungan ekonomi dibawa keluar, sementara warga Mahulu masih hidup dalam kemiskinan. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Hasanuddin.
Sementara Aben, Ketua Forum Peduli Masyarakat Mahulu menyatakan, “Kami belum punya rumah sakit, puskesmas pun jauh. Banyak jalan masih setapak, akses pendidikan sangat sulit. Kami tidak ingin Mahulu hanya jadi pelengkap administrasi”. (Adv)
