740 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyatakan, pada Desember 2024 hingga Januari 2025 curah hujan tinggi di sejumlah kawasan Kalimantan Timur (Kaltim), namun pada pertengahan Februari hingga Maret, curah hujan diprakirakan menurun.
“Meski Februari hingga Maret diprakirakan turun, namun pada April hingga pertengahan Juli curah hujan diprakirakan kembali naik,” ujar Kepala BMKG Stasiun Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto dihubungi dari Samarinda, kemarin.
Pada April hingga pertengahan Juli dengan curah hujan naik, katanya, namun meningkatnya curah hujan tersebut tidak setinggi seperti yang terjadi pada Desember dan Januari, sedangkan pada akhir Juli hingga Agustus diperkirakan mulai memasuki musim kemarau.
“Terjadinya musim penghujan di Kaltim karena fenomena La Nina, yakni Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya, sehingga mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik dan meningkatkan curah hujan,” katanya.
Ia melanjutkan, pada periode Februari – Maret yang intensitas hujan diperkirakan menurun, namun tidak menutup kemungkinan hujan ekstrem masih terjadi, sehingga kewaspadaan tetap harus dilakukan, apalagi jika hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, kemudian ada rob, maka dikhawatirkan terjadi banjir di pemukiman warga.
Sedangkan untuk saat ini, ia mengimbau warga Kaltim mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung, karena masih musim hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. (gal)