864 total views, 2 views today
Mahulu, WARTAIKN.COM – Anggota Perwakilan PRIMA Muda, Stanislaus Nyopaq optimistis pasangan calon Novita Bulan-Artya Fathra Marthin (PRIMA) mampu meraih dukungan mencapai 95 persen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) 2024 ini.
“PRIMA adalah simbol kesehatan yang utuh, dengan prioritas pada kepedulian, kemandirian, dan pengabdian. PRIMA ini adalah jawaban untuk masa depan,” ujar Stanislaus.
Ia menyatakan bahwa di Kabupaten Mahulu masih banyak ruang untuk dikembangkan lebih jauh, sehingga ia bersama PRIMA Muda, relawan, kaum ibu, dan orang tua yang siap mendukung, percaya bahwa paslon PRIMA adalah perekat bagi masyarakat.
“Tidak peduli apa agamanya, apa sukunya, semua bergerak bersama dalam kebahagiaan, ini adalah kekuatan PRIMA yang akan membawa kita lebih maju,” ujar Stanis penuh semangat.
Menurutnya, PRIMA tidak hanya berfokus pada penyebaran visi dan misi, tetapi juga tetap bertahan pada prinsip persatuan. “Bila ada persimpangan, itu adalah bagian dari usaha untuk memberikan pemahaman lebih baik. Ini merupakan langkah politik,” kata ia.
Stanis menggambarkan proses politik layaknya pisau yang membelah apel yang setiap orang akan mendapatkan bagian dan dapat menikmatinya bersama. Pisau adalah alat yang tajam, namun jangan digunakan untuk melukai perjuangan yang tulus.
Jika pisau ini membelah apel dan dibagi-bagi, maka semua akan mendapat bagian. Begitu pula dengan upaya yang pihaknya dalam membangun dan merangkul semua elemen masyarakat.
Ia melanjutkan, hubungan yang dibangun atas dasar persatuan dan persaudaraan akan bertahan selamanya, sehingga persatuan dan kebersamaan menjadi fondasi utama PRIMA agar tidak goyah oleh hal-hal sementara seperti uang dan kepentingan pribadi.
Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Mahulu dengan semangat persaudaraan yang kuat.
Ia mempertegas komitmen PRIMA Muda dalam menjaga persatuan serta mengutamakan pembangunan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat Mahulu, tanpa memandang perbedaan suku dan agama, karena hubungan yang dibangun atas dasar uang atau ego semata tidak akan bertahan lama.
“Kalau hubungan itu dibangun dengan uang, jika uang itu habis, maka habislah hubungan itu. Begitu juga jika hubungan dibangun atas kepentingan ego, ketika kepentingan itu tercapai, selesailah hubungan tersebut,” katanya menegaskan.