514 total views, 2 views today
Loa Janan, WARTAIKN.COM – Produksi ikan di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bukan hanya dijual untuk pasar lokal di Loa Janan, Tenggarong, Samarinda, dan sekitarnya, tapi juga sudah sampai ke luar provinsi, yakni Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur.
Ini karena Desa Purwajaya menjadi salah satu desa yang menjadi daerah produksi di sektor perikanan baik perikanan sungai maupun perikanan darat melalui budi daya seperti ikan nila, emas, patin, dan gurame.
Kepada Desa Purwajaya Adi Sucipto mengatakan, pihaknya telah menghimpun berbagai pembudidaya ikan tersebut melalui Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).
“Produksi ikan hasil Pokdakan tersebut telah laku terjual hingga ke luar Kaltim. Alhamdulillah di sektor perikanan, ada beberapa yang sudah sukses mengirimkan ikan hingga ke Kota Tarakan,” kata Adi di Loa Janan, Jumat (10/11).
Ia juga mengaku salut kepada warga pembudidaya ikan di desanya karena bisa melewati cuaca ekstrem, seperti air menjadi sedikit saat musim kemarau dan air melimpah ketika musim hujan.
Untuk itu ia berharap para pembudidaya ikan segera mendapat perhatian lebih dari Pemkab Kukar, salah satunya berupa bantuan guna pengembangan usaha, terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.
“Kami berharap Desa Purwajaya selalu bisa membantu Pemkab Kukar dalam mewujudkan Kukar Lumbung Pangan bagi Kaltim. Untuk itu kami berharap pembudidaya ikan ini bisa diberikan bantuanyang diperlukan mereka,” katanya.
Ia melanjutkan, adanya budi daya berbagai jenis ikan tersebut, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Purwajaya, karena produksi ikan warga telah beredar ke berbagai daerah.
Para pembudidaya ikan ini telah memiliki surat untuk edar, bahkan mereka pun telah memiliki sertifikat usaha sehingga mereka harus menjaga sertifikasi tersebut dengan cara mempertahankan kualitas ikan yang dijual.
Budi daya ikan di Purwajaya, katanya, bukan hanya dari kolam dan tambak, namun aliran sungai yang membentang di Desa Purwajaya juga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Dari sungai inilah yang kerap menghadapi masalah ketika cuaca ekstrem
“Cuaca memang menjadi kendala tersendiri bagi pembudidaya ikan. Namun hal itu tak menyurutkan minat masyarakat untuk terus melakukan budidaya ikan, sehinhga samapi kini mereka tetap bertahan,” kata Adi. (Adv/ Diskominfo Kukar)