704 total views, 2 views today
Muara Badak, WARTAIKN.COM – Perkembangan pembudidaya rumput laut di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam dua tahun ini mengalami pertumbuhan cukup pesat, dari sebelumnya hanya beberapa pembididaya, kini sudah banyak dan tersebar pada empat kecamatan di daerah pesisir.
Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, saat mengunjungi Desa Salok Palai di Kecamatan Muara Badak, terlihat sangat tertarik dengan perkembangan budi daya rumput laut, karena hal ini terbukti telah memberikan dampak besar bagi warga setempat.
“Solar sudah mulai langka, para nelayan pun semakin sulit untuk ke laut untuk mencari ikan, sehingga dengan adanya budi daya rumput laut tentu sangat membawa berkah bagi para nelayan untuk menghidupi keluarga,” kata Rendi Solihin pada Senin (16/10/2023)
Dirinya mengatakan, selama dua tahun budi daya rumput laut terhitung sangat pesat perkembangannya. Total ada empat Kecamatan di Kukar yang miliki potensi sebagai wadah pembudidayaan, yakni Kecamatan Samboja, Muara Badak, Marangkayu, dan Muara Jawa.
Sementara Ramlan, salah seorang pembudidaya rumput laut di desa Itu mengatakan, sudah ada 26 warga yang memutuskan untuk terjun memulai usaha ini. Mereka mengelola 102 hektare (ha) lahan rumput laut di Desa Salok Palai.
Dirinya mengatakan, membudidayakan rumput laut tidaklah sulit, karena dalam perawatan maupun masih dalam bentuk bibit, tidak perlu diberi penanganan khusus.
“Pembudidaya hanya perlu menyediakan jaring sebagai tempat pengembangannya,” kata Ramlan.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar pun serius untuk mengembangkan budi daya ini dengan membangun pabrik pengolah rumput laut di Desa Muara Badak Ulu.
Dirinya juga sangat senang karena Pemkab Kukar turut andil membantu pengembangan potensi usaha ini melalui sejumlah bantuan dan fasilitas pendukung.
Tahun 2018 lalu Ramlah mengaku menerima 150 kilogram bantuan bibit rumput laut. Saat itu bahkan dilakukan pembimbingan dari Pemkab Kukar untuk menjadi pembudidaya profesional.
“Kemajuan ekonomi pesisir di Kukar, termasuk di Muara Badak ini, salah satunya berasal dari pengembangan rumput laut,” katanya. (Rob/ Adv/ Diskominfo Kukar)