1,214 total views, 2 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah (BPD) Yogyakarta menyampaikan dukungan terhadap Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pionir untuk menjunjung aspek keberlanjutan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yakni dengan menggunakan produk sawit dan turunannya dengan cara bertanggung jawab.
Hal itu disampaikan para anggota PHRI BPD Yogyakarta saat acara buka puasa brrsama di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Centre pada Jumat, 14 April, melalui rilis yang dikirim, Senin.
Pada kesempatan tersebut, disampaikan juga bahwa PHRI Yogyakarta bersama dengan
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mengarusutamakan penggunaan produk minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikat (certified sustainable palm oil – CSPO) pada sektor industri pariwisata di Yogyakarta termasuk hotel dan
restoran.
Kedua jenis usaha ini banyak menggunakan produk berbahan baku sawit seperti minyak goreng, margarin, sabun, sampo, pasta gigi, dan lainnya.
Rangkaian kegiatan itu termasuk dalam peningkatan pemahaman dan kesadartahuan anggota PHRI Yogyakarta beserta para pemangku kepentingan terkait dengan CSPO, kemudian penggunaan produk CSPO RSPO, dan kampanye konsumen terkait penggunaan produk CSPO.
“Industri pariwisata Yogyakarta harus menjadi yang terdepan dalam hal keberlanjutan” ucap GKR Bendara, selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY.
Yogyakarta memiliki filosofi Memayu Hayuning Bawana, yaitu manusia memiliki kewajiban untuk menjaga keharmonisan alam semesta yang tidak dapat lepas dari hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia maupun hubungan manusia dengan lingkungan alam.
Hubungan antara manusia dengan lingkungannya bisa dijaga dengan menjaga kelestarian alam, karena jika alam telah rusak maka manusia tidak dapat hidup dengan baik.
Penggunaan produk sawit yang dihasilkan dengan cara bertanggung jawab, merupakan salah satu cara PHRI Yogyakarta agar dapat mengimplementasikan falsafah hidup tersebut sekaligus mendukung kebijakan pemerintah daerah yang semakin berwawasan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan.
Pada kesempatan yang sama, perusahaan anggota PHRI Yogyakarta menyampaikan pentingnya mengedepankan aspek-aspek keberlanjutan sebagai keunggulan daya saing pariwisata
Yogyakarta.
Ketua PHRI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono menyampaikan, turis domestik maupun mancanegara sudah semakin sadar dan paham terkait isu lingkungan maupun keberlanjutan, sehingga mereka akan selektif dan lebih memilih menggunakan produk yang menerapkan prinsip bisnis bertanggung jawab.
“Semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya membuat industri kita berkelanjutan, semakin baik bagi Yogyakarta untuk menjawab kebutuhan konsumennya,” kata dia.
PHRI adalah sebuah organisasi yang berorientasikan kepada pembangunan dan peningkatan kepariwisataan, dalam rangka ikut serta melaksanakan pembangunan nasional serta merupakan wadah pemersatu dalam memperjuangkan dan menciptakan iklim usaha.
Terutama usaha yang menyangkut harkat dan martabat pengusaha dalam bidang jasa pariwisata perhotelan, jasa makanan dan minuman serta lembaga pendidikan pariwisata.
Mahatma Windrawan Inantha, selaku RSPO Deputy Director Market Transformation, Indonesia, pada acara tersebut,mengapresiasi itikad baik PHRI Yogyakarta yang diwujudkan melalui sebuah komitmen bersama untuk mulai menggunakan produk sawit berkelanjutan oleh para anggotanya.
Sudah saatnya aspek keberlanjutan menjadi sebuah strategi dalam industri pariwisata yang menjadikan para pelaku usahanya tetap relevan dalam menjawab kebutuhan konsumen yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial.
RSPO mendukung penuh hal ini sebagai salah satu mitra strategis PHRI Yogyakarta untuk meningkatkan keberlangsungan industri pariwisata Yogyakarta yang berkelanjutan.
Penggunaan produk-produk berbahan baku sawit dapat dengan mudah dijumpai pada sektor usaha ini. Hal tersebut terlihat pada penggunaan minyak goreng dan margarin dalam proses pembuatan makanan di restoran.
“Sementara sabun, sampo, maupun pasta gigi yang disediakan hotel juga menggunakan sawit sebagai bahan baku utamanya,” katanya.
Transisi menuju penggunaan bahan baku berbasis sawit berkelanjutan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi provinsi Yogyakarta sebagai pelopor dalam penggunaan produk CSPO di industri pariwisata Indonesia yang memprioritaskan kelestarian lingkungan dan aspek sosial dalam praktik bisnisnya. (Gal)